Kepada Siswa kelas XI-7-8 disajikan sebuah contoh resensi yang cukup baik, silakan pelajari dan cermati, selanjutnya silakan Anda kerjakan tugas resensinya.
Contoh Cuplikan Resensi yang di buat oleh Alwan Habibi siswa kelas XII-1 (IPA-1)
ANUGRAH CINTA
Judul Buku : Pudarnya Pesona Cleopatra
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika
Tahun Terbit : April 2008
Cetakan : XVII
Jumlah Haalaman : III
Dalam buku “Pudarnya Pesona Cleopatra” terdapat dua buah novel mini yaitu yang berjudul “Pudarnya Pesona Cleopatra” yang sekaligus merupakan judul dari buku ini dan novel yang berjudul “Setetes Embun Cinta Niyala”.
Pada novel yang pertama penulis menggambarkan sebuah kisah yang bertema “Cinta”, penulis menggambarkan bahwa cinta itu adalah sebuah pengabdian , kita dapat melihatnya dari pengabdian seorang Raihana kepada Suaminya yang penuh keikhlasan dan kesabaran meskipun cintanya bertepuk sebelah tangan. Pada novel ini penulis menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai tokoh utama. ”Aku” (sang tokoh utama) bingung ketika harus mengorbankan perasaannya demi seorang ibu yang sangat ia cintai, dia harus mengorbankan hasratnya sebagai orang yang mengidolakan wanita mesir karena dijodohkan dengan wanita jawa yang sama sekali belum ia kenal dan ia cintai, kondisi tersebut mengakibatkan kegelisahan yang cukup mendalam dan hingga akhirnya muncul masalah …
Puncak maalah terjadi ketika “aku” mendengar kisah hidup Pak Qalyubi bersaama wanita mesir. Kisah tersebut membangunkan “aku” dari mimpi memiliki isteri orang mesir dan menyadarkannya pada pengorbanan cinta Raihana yang pada saat itu ia telantarkan. Dengan iar mata yang mengalir “Aku” pergi menyusul Raihana yang sedang hamil dan tinggal bersama orang tuanya, akan tetapi, semuanya terlambat, Raihana …
Pada novel yang kedua “Setetes Embun Cinta Niyala”, penulis menceritakan tentang cinta yang datang tiba-tiba, Niyala yang merupakan pelaku utama dihadapkan pada perjodohan, dia harus menikah dengan lelaki yang sangat ia benci demi membayar balas budi orang tuanya kepada orang tua lelaki tersebut. Alur yang digunakan penulis adalah alur campuran, Niyala yang terus-menerus memikirkan hari pernikahannya dan membayangkan balas budi yang harus ia bayar dan hingga akhirnya datanglah kakak angkat Niyala yang baru pulang dari Cairo (Mesir). Puncak masalah terjadi ketika orang tua kandung Niyala datang menjemputnya di Jaakarta, Niyala takut dan memohon bantuan kepada Faiq (kakak angkat Niyala) …
Dan Akhirnya Niyala dan Faiq menjadi sepasang suami istri yang hidup dengan penuh cinta.
Buku ini nyaris tampa kekurangan, gaya bahasa yang begitu indah dan komunikatif membuat pembaca mudah memasuki alam cerita tersebut, meskipun terdapat kata=kata asing, namun pengarang tak lupa memberi penjelasn di cacatan kaki kata-kata asing tersebut. Selain itu, cerita ini sarat dengan amanat dan teguran terkait realita kehidupan dijaman sekarang yang mengaburkan arti cinta.
Sedikitnya kelemahan yang terdapat pada cerita ini, misalnya pengarang menggunakan kosa kata “Mati” yang ditujukan kepada manusia, padahal kata “mati”bernilai rasa rendah ji9ka ditempelkanpada manusia, apalagi novel ini bernuansa islami.
Buku ini sangat cocok dibaca opleh semua golongan karena menggambarkan dan mengajarkan serta meluruskan norma dan nilai-nilai yang menyimpang pada masyarakat sekarang (terutama golongan remaja yang baru mengenal cinta), sehingga para remaja tidak salah mengartikan cinta.
HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY, lahir di Semarang, paada hari Kamis, 30 September 1976. Penulis muda ini mengawali pendidikan formalnya di SD Sembungharjo IV dan di Madrasah Diniyah Al Huda. Wetan Semarang, lulustahun 1989, lalu melanjutkan di MTs Futuhiyyah I Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Demak. Pada tahun 1992 ia merantau ke kota budaya Surakarta untuk di Madrasah Aliyyah program khusus (MAPK) Surakarta, lulus pada tahun 1995, lalu melanjutkan pengembaraan intelektualnya dengan belajar di Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadist, Universitas Al Azhar, Cairo dan selesai pada tahun 1999 dan merampungkan S2 di The Institute for Islamic Studies In Cairo yang didirikan oleh imam Al Baiquri (2001)
Kang Abik pernah menulis naskah teatrikal puisi berjudul “Dzikir Dajjal” sekaligus menyutradarai pementasannya bersama teater Mbambung di Gedung Seni Wayang Orang Sriwedari, Surakarta. Selain itu beliau juga pernah meraih juara II lomba menulis artikel se-MAN1 Surakarta (1994), juara 1 Lomba Baca Puisi Religius tingkat SLTA se-Jateng
Adapun bukunya yang telah terbit adalah:
1. Bercinta untuk Surga : Kisah-Kisah Islami Pembangunan Jiwa
2. Diatas Sajadah Cinta : Kisah-Kisah Islami Pembangunan Jiwa
3. Pudarnya Pesona Cleopatra : Novel Psikologi Islami
4. Ayat-Ayat Cinta
Penulis yang pernah didaulat untuk memimpin FLP Mesir (2001-2002) ini, saat ini tercatat sebagai PSDM FLP Pusat. Kini sehari-harinya Kang Abik memdedikasikan dirinya di dunia Pendidikan, Sastra dan Tulis Menulis. Dia tercatat sebagai salah seorang Dosen pada Ma’had Bahasa Arab dan Studi Islam Abu Bakar Ash Shiddiq, Universita Muhammadiyah Surakarta.
(diambil dari Resensi karya Alwan Habibi, dengan sedikit perbaikan)